TUGAS MAKALAH
BAHASA INDONESIA
PERMAINAN TENIS MEJA
Sumber Gambar: Logo UNM Terbaru
DISUSUN
OLEH :
Nama:
Nim:
Prodi:
FAKULTAS
ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS
NEGERI MAKASSAR
2014
KATA PENGANTAR
Segala
puji kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan waktu yang
ditentukan
Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua dan dengan adanya penyusunan makalah
seperti ini, pembaca dapat belajar dengan baik
dan benar mengenai olahraga tenis meja.
Dalam penyusunan makalah
ini tentu jauh dari sempurna, oleh karena itu segala kritik dan saran sangat
kami harapkan demi perbaikan dan penyempurnaan makalah
ini dan untuk pelajaran bagi kita semua dalam pembuatan tugas-tugas yang lain
di masa mendatang. Semoga dengan adanya makalah ini kita dapat
belajar bersama demi kemajuan kita dan kemajuan ilmu pengetahuan. Amin.
Makassar, 16 Januari 2014
Penulis
DAFTAR
ISI
Sampul………………………………………………………………………. 1
KATA PENGANTAR .................................................................................... 2
DAFTAR ISI .................................................................................................. 3
BAB
I PENDAHULUAN
A. Sejarah Permainan
Tenis Meja................................................................. 4
B. Tujuan Penulisan....................................................................................... 5
BAB
II PEMBAHASAN
A. Tehnik Permainan Tenis
Meja…………………………………………. 6
B. Peraturan Tenis
Meja………………………………………………….. 7
C. Lapangan Permainan
Tenis Meja……………………………………… 8
BAB
III PENUTUP
A. Kesimpulan............................................................................................... 9
DAFTAR
PUSTAKA....................................................................................... 10
BAB I
PENDAHULUAN
A. Sejarah Tenis Meja di Indonesia
Permainan tenis meja
di Indonesia baru dikenal pada tahun 1930. Pada masa itu hanya dilakukan di
balai-balai pertemuan orang-orang Belanda sebagi suatu permainan rekreasi.
Hanya golongan tertentu saja dari golongan pribumi yang boleh ikut latihan,
antara lain keluarga pamong yang menjadi anggota dari balai pertemuan tersebut.
Sebelum perang dunia ke II pecah, tepatnya tahun 1939, tokoh-tokoh
pertenismejaan mendirikan PPPSI (Persatuan Ping Pong Seluruh Indonesia).Pada
tahun 1958 dalam kongresnya di Surakarta PPPSI mengalami perubahan nama menjadi
PTMSI (Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia).
Tahun 1960 PTMSI elah menjadi anggota federasi tenis meja Asia, yaitu TTFA (Table Tennis Federation of Asia).Perkembangan tenis meja di Indonesia sejak berdirinya PPPSI hingga sekarang bisa dikatakan cukup pesati. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya perkumpulan-perkumpulan tenis meja yang berdiri, serta banyaknya pertandingan tenis meja yang dilakukan, misalnya dalam arena : PORDA, PON, POMDA, POSENI di tingkat SD, SLTP, SLTA serta pertandingan-pertandingan yang diselenggarakan oleh perkumpulan-perkumpulan tenis meja, instansi pemerintah atau swasta atau karang taruna dll.Indonesia selalu di undang dalam kejuaraan-kejuaraan dunia resmi setelah Indonesia terdaftar sebagai anggota ITTF pada tahun 1961.Selain kegiatan-kegiatan pertandingan tersebut, hal lain yang patut dicatat dalam perkembangan pertenismejaan nasional adalah berdirinya Silatama (Sirkuit Laga Tenis Meja Utama) yang dimulai pada awal tahun 1983, yang diiselenggarakan setiap 3 bulan sekali serta Silataruna yang kegiatannya dimulai sejak 1986 setiap 6 bulan sekali.
Tahun 1960 PTMSI elah menjadi anggota federasi tenis meja Asia, yaitu TTFA (Table Tennis Federation of Asia).Perkembangan tenis meja di Indonesia sejak berdirinya PPPSI hingga sekarang bisa dikatakan cukup pesati. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya perkumpulan-perkumpulan tenis meja yang berdiri, serta banyaknya pertandingan tenis meja yang dilakukan, misalnya dalam arena : PORDA, PON, POMDA, POSENI di tingkat SD, SLTP, SLTA serta pertandingan-pertandingan yang diselenggarakan oleh perkumpulan-perkumpulan tenis meja, instansi pemerintah atau swasta atau karang taruna dll.Indonesia selalu di undang dalam kejuaraan-kejuaraan dunia resmi setelah Indonesia terdaftar sebagai anggota ITTF pada tahun 1961.Selain kegiatan-kegiatan pertandingan tersebut, hal lain yang patut dicatat dalam perkembangan pertenismejaan nasional adalah berdirinya Silatama (Sirkuit Laga Tenis Meja Utama) yang dimulai pada awal tahun 1983, yang diiselenggarakan setiap 3 bulan sekali serta Silataruna yang kegiatannya dimulai sejak 1986 setiap 6 bulan sekali.
Dalam
perkembangan yang sangat pesat, para pengemar olahraga tennis meja dituntut
untuk mempelajari dan menganalisa kepesatannya lebih mendalam hingga ke
detil-detilnya. Dengan demikian, kita akan mengetahuio cara-cara terbaru yang
akan membawa para pemain meningkatkan mutu teknik bermain dan bertanding yang
akan menuju kea rah keberhasilan. Kita tentu sependapat bahwa tingkat
kesempurnaan hanya akan terwujud melalui system latihan yang penuh disiplin
disertai keteguhan hati dalam meraih kesuksesan.
Bermain
tennis meja ada dua tenaga yang paling mendasar; yang satu adalah tenaga
pukulan membentur bola yamg lebih di kenal dengan sebutan memukul, dan yang
satunya lagi adalah tenga pergesekan yang lebih di kenal dengan sebutan
mengesek bola. Selain bola yang tinggi dekat net., dapat di pukul secara
ringkas, memukul bola-bola yang lainya harus dilengkapi dengan gesekan.
ebook.html,diunduh
20 Desember 2013).
B. Tujuan Penulisan
Untuk mengetahui
tekhnik permainan tennis meja
Untuk mengetahui peraturan tenis meja
Untuk mengatahui
ukuran lapangan, tiang, net pada permainan tenis meja
BAB II
PEMBAHASAN
A. Tehnik Tenis Meja
1) Servis
Aturan servis :
a. Bola
di telapak tangan
b. Telapak
tangan datar dan jari-jari rapat
c. Bath
dan tangan harus bebas di atas meja atau di belakang garis
Cara melakukan servis
- Servis
forehand
Caranya :



- Servis
backhand
Caranya
Badan
condong ke depan, kaki kangkang rileks, tangan kiri membawa bola dalam keadaan terbuka, dan jari-jari rapat



B. Peraturan Tenis Meja
Peraturan
atau aturan di dalam olah raga Tenis Meja, yakni :
1. Meja
Permukaan
atas meja yang secara umum diistilahkan sebagai ” Playing surface” harus
berbentuk segi empat dengan ukuran panjang 2,74 meter dan lebar 15,25 meter.
Permukaan ini harus terletak horisontal pada ketinggian 760 mm di atas lantai.
Permukaan atas meja dapat terbuat dari material apapun juga, asalkan
kemungkinan pantulan bola setinggi 220 sampai 250 mm dengan menggunakan bola
standar (sebaiknya yang jenis medium) dan dijatuhkan dari ketinggian 305 mm
dari atas permukaan meja. Permukaan meja ini harus berwarna gelap, kalau
mungkin hijau tua. Permukaan meja ini tidak boleh berkilat dan dibatasi dengan
garis putih sebesar 20 mm di semua sisinya.


Bagi permainan ganda,
permukaan meja ini akan dibagi menjadi dua bagian dengan garis putih selebar 3
mm. Garis tengah ini pararel dengan batas sisi dan akan diberi nama ” batas
tengah” ( centre line). Batas tengah yang sudah digambarkan secara permanen ini
tak perlu dihapus apabila meja hendak dipakai untuk permainan tunggal.
(Sumber: http://PTMSI,2004:1tenis meja.com/ diunduh 20
Desember 2013).
2. Net
a. Permukaan meja akan dibagi menjadi dua sisi
dengan ukuran yang sama dengan perantaraan sebuah ” jaring” (net) yang pararel
dengan batas akhir meja tersebut.
b. Net ini akan ditegangkan oleh tali yang diikat
pada kedua belah sisi pada sebuah tiang penyangga setinggi 152,5 mm, sedangkan
batas sisi dari kedua tiang penyangga harus berjarak 152,5 mm dari batas sisi
permukaan meja.
c. Panjang net itu, beserta perpanjangnya di sisi
kanan dan kiri harus berukuran : panjang 1.83 m sedangkan seluruh panjang
tersebut, terhitung dari ujung atas net, harus berjarak 152,2 mm di atas
permukaan meja.
(Sumber: http://PTMSI,2004:1tenis meja.com/ diunduh 20
Desember 2013).
3. Bola
a. Bola harus berbentuk bulat, dengan diameter
minimum 37,2 mm dan maksimum 28.2 mm.
b. Berat bola minimum harus 240 gram dan maksimum
2.54 gram.
c. Bola ini harus terbuat dari selulosa atau
plastik lainnya yang sejenis dan harus berwarna putih atau king tanpa ada efek
berkilat ( harus suram).
(Sumber: http://PTMSI,2004:1tenis meja.com/ diunduh 20
Desember 2013).
4. Bet atau raket
a. Ukuran raket bebas, demikian juga bentuk dan
beratnya.
b. Blade” ( bagian raket yang bundar, dengan maka
kita memukul bola) harus terbuat dari kayu seluruhnya, rata tebalnya , datar
dan kaku.
c. Bagian permukaan dari setiap sisi black
tersebut, dipakai ataupun tidak dipakai untuk memukul bola, harus berwarna
gelap suram setiap pinggiran atas hiasan dipinggir blade tidak berwarna putih
atau berrefleksi.
(Sumber: http://PTMSI,2004:1tenis meja.com/ diunduh 20
Desember 2013).
C. Lapangan Permainan Tenis Meja

· Panjang = 274
cm
· Lebar = 152,5
cm
· Tebal garis sisi
= 2 cm
· Tinggi meja
dari lantai lapangan = 76 cm
· Luas = 4,1785
meter persegi
(Sumber: http://PTMSI,2004:2tenis meja.com/ diunduh 20
Desember 2013).

· Panjang Net =
183 cm
· Lebar / Tinggi
Net = 15,25 cm
· Jarak Meja Ke
Tiang = 15,25 cm
· Luas Net =
0,279075 meter persegi
Di
pinggir dan di tengah meja diberi garis. Umumnya warna dasar meja tenis meja
adalah warna hijau dan untuk garis adalah putih. Tenis Meja = Table Tennis
(internasional).
(Sumber: http://PTMSI,2004:2tenis meja.com/ diunduh 20
Desember 2013).
BAB III
KESIMPULAN
Dalam
perkembangan yang sangat pesat, para penggemar olahraga tennis meja dituntut
untuk mempelajari dan menganalisa kepesatannya lebih mendalam hingga ke
detil-detilnya. Dengan demikian, kita akan mengetahui cara-cara terbaru yang
akan membawa para pemain meningkatkan mutu teknik bermain dan bertanding yang
akan menuju kea rah keberhasilan. Kita tentu sependapat bahwa tingkat
kesempurnaan hanya akan terwujud melalui sistem latihan yang penuh disiplin
disertai keteguhan hati dalam meraih kesuksesan.
Bermain tennis meja ada dua tenaga yang paling mendasar; yang
satu adalah tenaga pukulan membentur bola yamg lebih di kenal dengan sebutan
memukul, dan yang satunya lagi adalah tenga pergesekan yang lebih di kenal
dengan sebutan mengesek bola. Selain bola yang tinggi dekat net., dapat di
pukul secara ringkas, memukul bola-bola yang lainya harus dilengkapi dengan
gesekan
Cara
Memegang Bet dan Mengontrtol Bet Ketiaka cara memegang Bet anda tidak sempurna
akan membuat pukulan anda tidak sempurna pula. Contohnya anda bisa melakukan
pukulan forehand yang sempurna dengan cara memegang bet yang tidak sempurna,
tapi karena gerakan tubuh anda tidak akan mampu melakukan pukulan backhand
dengan sempurna.
DAFTAR
PUSTAKA
ebook.html,diunduh
20 Desember 2013.
http://PTMSI,2004:1tenis meja.com/ diunduh 20
Desember 2013.
http://PTMSI,2004:2tenis meja.com/ diunduh 20
Desember 2013.
SUMBER MAKALAH: D:\ERWIN M\DATAKU\MAKALAH CABANG OLAHRAGA
ijin salin bos !!
BalasHapusijin copast
BalasHapusAAAA
BalasHapus